Clay keluar dari kamar mandi.Sejam lamanya ia memanjakan diri dikamar mandi sambil relaksasi.Segar!itulah yang ia rasakan.Kekesalannya karena terjebak kemacetan yang luar biasa tadi sore pun hilang sudah!Bayangkan…..sebuah truk muatan minuman galon terjungkal ditol dalam kota.Empat jam ia habiskan dijalanan sebelum sampai keapartemennya.Baginya,jakarta makin hari makin menjengkelkan.Macet tak pernah bisa diatasi dari tahun ke tahun.Subway hanya memperparah di beberapa bagian jalan.Jalur hijau yang dibabat habis hanya pengorbanan yang sia-sia.Joki three in one pun ikut memperunyam penyakit sosial.Konklusinya,siapa pun gubernurnya,apa pun peraturannya,sepanjang prilaku manusiannya tidak berubah,jakarta tidak akan pernah bisa terlepas dari masalah yang satu ini! Masyarakatnya akan cepat sters. Harapan hidup lebih panjang sangatlah mustahil. Kadang clay seperti sedang berhadapan dengan tembok raksasa,jika memikirkan kondisi seperti ini. Apalagi kalau sudah dikaitkan dengan urusan disiplin di kantor. Teman-teman clay tak pernah bisa tepat waktu datang ke kantor. Berangkat jam berapa saja dari rumah,selalu terjebak macet. Pulang kerumah pun memilih selepas jam 9.00,walaupun dapat memperjauh jarak mereka dengan keluarga; anak dan istri. Tapi anehnya, walaupun kemacetan sangat menjengkelkan,sering kali membuatnya ingin tertawa. Sampai hari ini,kenapa tidak ada seorang pun yang merasa kapok atau jera mengendarai mobil dijalanan jakarta. Setiap macet,toh,keesokan harinya tetap saja mereka meluncur menuju kejalan yang sama. Atau memang tidak ada pilihan lain lagi ‘kali ya?Kemacetan pada akhirnya suadah merupakan keburuhan seperti makan dan manum
